Kali
ini kami akan berbagi pengalaman tentang
perjalanan ke Karang Sisir yang di sana terdapat tempat yang bernama Kedung Tumpang. Berikut ini akan berikan informasi sedikit berbagi pengalaman ketika kami melakukan perjalanan untuk
menikmati si cantik “KEDUNG TUMPANG”.
Yang
pertama, untuk kalian yang berangkat dari arah Tulungagung kota, Kediri, atau
Trenggalek, kalian bisa melewati jalur yang lebih dekat, yaitu perempatan
Gragalan Sumbergempol ke selatan mengikuti jalan utama sampai ada tulisan masuk
Desa Wates terus ke selatan sampai tugu garuda terus ke timur sampai perempatan
pertama terus ke timur dan terus mengikuti jalan sampai POM Bensin Selorejo
belok ke kanan.
Selanjutnya
kalian keselatan hingga ada jalan aspal di tengah areal persawahan, belok ke
kiri dan terus mengikuti jalan sampai ada penunjuk arah ke arah pantai Molang.
Jalan tersebut di namakan jalan “Lok Songo” atau dalam bahasa Indonesia berarti
Belokan Sembilan.
Yang kedua, dari arah Tulungagung atau Blitar
bisa lewat daerah Kecamatan Ngunut. Yaitu tugu rantai ke selatan sampai
perempatan terus (arah SMAN 1 Ngunut) mengikuti jalur sampai menemukan
perempatan tong atau SDN Kacangan 1, terus keselatan sampai jembatan masih
terus keselatan lagi sampai perempatan (ada penunjuk jalan) masih terus
keselatan sampai ada jalan paving belok ke kiri mengikuti jalur paving, sampai ketemu perempatan yang jika
keselatan adalah jalan “Lok Songo” atau arah Pucanglaban.
Disini kita
bisa mengikuti jalan utama Lok Songo sampai menemukan pasar Puser terus ke
selatan ada kantor Kecamatan Pucanglaban masih terus keselatan lagi, (arah
pantai molang) kemudian mengikuti jalur lagi sampai gapura masuk “Desa Pucanglaban”
masih terus keselatan lagi mengikuti jalur sampai pemukiman paling akhir yang
di situ ada portal (agak rusak, jadi harus teliti dan hati hati ). Dari portal
tersebut, kalo kita ke kiri akan ke pantai molang, pantai lumbung dll. Kalau ke
kanan (jalan tanah/makadam) kita menuju ke “KEDUNG TUMPANG”.
Sepanjang
perjalanan ke kedung tumpang, hanya akan melewati beberapa rumah warga. Jika
ragu dengan jalur yang akan ditempuh, lebih baik kawan-kawan mencoba bertanya
dengan warga sekitar. Perjalanan akan melewati hutan jati (bisa disebut kebun
sih, soalnya pohon jatinya gak terlalu luas) dan juga kebun pisang.
Perjalanan akan berhenti di tempat parkir yang hanya ditarif Rp.3000 per motor. Satu lagi kawan, jarak antara
portal sampai dengan tempat parkir antara 2,5 km atau 3 km.
Saranku,
jika kalian hendak turun ke Kedung Tumpang , alangkah lebih baiknya menggunakan
sepatu yang bisa menahan tubuh kalian di tempat yang licin, misal yang di
solnya terdapat pul (biasanya ada di sepatu hiking). Kalo gak ada, mungkin bisa
menggunakan sepatu yang solnya terbuat dari karet. Kemudian, jangan lupa
membawa persediaan air minum yang banyak, persediaan air minum untuk ketika di
Kedung Tumpang dan yang paling penting
ketika akan kembali ke atas atau parkiran. Karena sumpah gilak, ketika mendaki,
tanjakan serasa tidak akan habis-habis. Untuk kalian yang
suka fighting sama tantangan, kalian bisa membawa sarung tangan untuk
memudahkan bergantung pada akar-akar pohon. Sumpai sudah, itu memang buat pegangan,
apalagi kalau ketika akan naik ke atas, sarung tangan akan sangat berguna.
Awal
menapakkan kaki disalah satu surga Pucanglaban akan disuguhi pemandangan batu
karang yang eksotis. Sebagian besar terlihat rata, namun sangat menarik,. Dan
lebih dekat lagi, di bagian agak bawah batu karang, akan di suguhi si cantik
yang sesungguhnya, “KEDUNG TUMPANG”. Kedung Tumpang merupakan bagian dari
karang yang pada beberapa bagian membentuk cekungan-cekungan/kolam tak teratur
dan di dasarnya berwarna hijau mempesona. Jika kalian beruntung, yaitu saat
ombak sedang surut, kalian dapat menikmati pemandangan si Kedung Tumpang. Akan
tetapi saat ombak sedang pasang, kalian hanya akan melihat kolam yang sedikit
keruh dan cantiknya ombak yang seputih kapas.
Di bagian
lain ada kedung yang tak kalah menarik, namun dengan kolam yang tak terlalu
dalam. Tapi ingat kawan, warga sekitar tak akan pernah bosan menasehati kita
tentang bahaya di sana, apalagi dengan terkenalnya ombak pantai selatan. Jadi
tetap safety dan jangan mandi di kedung jika benar-benar tidak aman,karena ombak bisa kapan saja menyapu
bagian kedung, meskipun kedung-kedung di sana tidak terlalu dalam.
wah cocok nih buat liburan...
ReplyDelete